Minggu, 27 Januari 2013

KEHEBATAN HEMISTER KANAN (OTAK KANAN)


KEHEBATAN HEMISTER KANAN (OTAK KANAN)


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Manusia diciptakan dengan memiliki otak (cerebrum) yang sangat canggih sistemnya, komputer tercanggih saat ini pun tidak bisa mengalahkan kerja otak manusia. Otak (cerebrum) manusia terbagi menjadi dua bagian, belahan kanan (hemister kanan) dan belahan kiri (hemister kiri). Setiap bagian tentunya mempunyai fungsi masing-masing, yang mana sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari.
Otak kanan berhubungan dengan EQ (Emotional Quatient), seperti sosialisasi, komunikasi, pengendalian emosi, intuitif, ekspresi tubuh dan kreatifitas. Sedangkan otak kiri erat kaitannya dengan IQ (Intelligence Quatient), seperti kemampuan membaca, menulis, menghafal, menghitung, logika dan rasio. Jika kedua bagian otak ini digunakan dengan seimbang maka manusia tersebut akan cerdas dan pandai bergaul. 
DePorter (2004) mengungkapkan bahwa proses berpikir otak kiri bersifat logis, sekuensial, linear, dan rasional. Otak kiri berdasarkan realitas mampu melakukan penafsiran abstrak dan simbolis. Cara berpikir sesuai untuk tugas-tugas teratur, ekspresi verbal, menulis, membaca, asosiasi audiotorial, menempatkan detail dan fakta, fonetik, serta simbolisme. Untuk belahan otak kanan cara berpikirnya bersifat acak, tidak teratur, intuitif, dan holistik. Cara berpikirnya sesuai dengan cara-cara untuk mengetahui yang bersifat nonverbal, seperti perasaan dan emosi, kesadaran yang berkenaan dengan perasaaan (merasakan kehadiran suatu benda atau orang, kesadaran spasial, pengenalan bentuk dan pola, musik, seni, kepekaan warna, kreativitas dan visualisasi.
Pentingnya keseimbangan dari kedua fungsi otak ini, tidak begitu diperhatikan pada masa sekarang. Acapkali pendidikan formal di Indonesia melupakan otak kanan dan terlalu banyak mencerdaskan otak kiri. Mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, selalu mengedepankan kerja otak kiri, hanya pendidikan playgroup dan TK yang menggunakan proses pembelajaran dengan otak kanan. Hal tersebut menimbulkan mayoritas manusia menjadi kuat otak kirinya, dan hanya segelintir manusia yang kuat otak kanannya. Di zaman yang penuh persaingan seperti sekarang ini, membutuhkan peran dari otak kanan. Hampir semua bidang pekerjaan membutuhkan manusia yang kreatif, intuitif dan ekstensif (meluas), yang semua karakter tersebut dimiliki oleh otak kanan (Santosa1, 2012). Berdasarkan hal tersebut, maka untuk selanjutnya akan dijelaskan tentang otak (cerebrum), perbandingan fungsi otak kanan dan otak kiri, kelebihan dari otak kanan serta tips agar otak kanan dapat bekerja secara optimal.
1.2 Tujuan
1.2.1 Menjelaskan fungsi dari otak kanan dan otak kiri.
1.2.2 Menjelaskan kelebihan dari otak kanan.
1.2.3 Menjelaskan cara untuk mengoptimalkan fungsi kerja otak kanan.
1.3 Rumusan Masalah
1.3.1 Apa fungsi dari otak kanan dan otak kiri?
1.3.2 Apa saja kelebihan dari otak kanan?
1.3.3 Bagaimana cara untuk mengoptimalkan fungsi kerja otak kanan?




BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi dan Fungsi Otak
Otak mengendalikan semua fungsi tubuh dan sebagai pusat dari keseluruhan aktifitas tubuh. Otak merupakan jaringan yang paling banyak memakai  energi  dalam  seluruh  tubuh  manusia,  terutama  berasal  dari  proses metabolisme oksidasi glukosa (Price dan Wilson, 2006). Otak manusia,  adalah  organ  yang  unik  dan  dasyat,  tempat  diaturnya  proses berfikir,  berbahasa,  kesadaran, emosi dan kepribadian. Secara garis besar, otak terbagi dalam 3 bagian besar,  yaitu neokortek  atau kortex serebri, system limbik dan batang otak, yang berkerja secara simbiosis (Liza, T.T.).
Kortex serebri atau otak besar (cerebrum) sendiri terbagi menjadi dua bagian, belahan otak kanan (hemister kanan) dan belahan otak kiri (hemister kiri). Kedua bagian otak tersebut terhubung oleh kabel-kabel saraf dibagian bawahnya. Secara umum, belahan otak kanan mengontrol sisi kiri tubuh, dan belahan otak kiri mengontrol sisi kanan tubuh. Otak kanan terlibat dalam kreativitas dan kemampuan artistik. Sedangkan otak kiri untuk logika dan berpikir rasional (Eden, 2004).
Otak kanan berhubungan dengan EQ (Emotional Quatient), seperti sosialisasi, komunikasi, pengendalian emosi, intuitif, ekspresi tubuh dan kreatifitas. Sedangkan otak kiri erat kaitannya dengan IQ (Intelligence Quatient), seperti kemampuan membaca, menulis, menghafal, menghitung, logika dan rasio. Jika kedua bagian otak ini digunakan dengan seimbang maka manusia tersebut akan cerdas dan pandai bergaul.


Kecerdasan intelektual (IQ) diyakini menjadi sebuah ukuran standar kecerdasan selama bertahun-tahun. Bahkan hingga hari ini pun masih banyak orangtua yang mengharapkan anak-anaknya pintar, terlahir dengan IQ (Intelligence Quotient) di atas level normal (lebih dari 100). Syukur-syukur kalau bisa jadi anak superior dengan IQ di atas 130. Harapan ini tentu sah saja. Dalam paradigma IQ dikenal kategori hampir atau genius kalau seseorang punya IQ di atas 140. Albert Einstein adalah ilmuwan yang IQ-nya disebut-sebut lebih dari 160 (Misbach, 2008).
Namun, dalam perjalanan berikutnya orang mengamati, dan pengalaman memperlihatkan, tidak sedikit orang dengan IQ tinggi, yang sukses dalam studi, tetapi kurang berhasil dalam karier dan pekerjaan. Dari realitas itu, lalu ada yang menyimpulkan, IQ penting untuk mendapatkan pekerjaan, tetapi kemudian jadi kurang penting untuk menapak tangga karier. Untuk menapak tangga karier, ada sejumlah unsur lain yang lebih berperan. Misalnya saja yang mewujud dalam seberapa jauh seseorang bisa bekerja dalam tim, seberapa bisa ia menenggang perbedaan, dan seberapa luwes ia berkomunikasi dan menangkap bahasa tubuh orang lain. Unsur tersebut memang tidak termasuk dalam tes kemampuan (aptitude test) yang ia peroleh saat mencari pekerjaan (Misbach, 2008).
Berbagai hasil penelitian, telah banyak terbukti  bahwa kecerdasan emosi memiliki peran yang jauh lebih significant dibanding kecerdasan intelektual (IQ). Kecerdasan otak (IQ) barulah sebatas syarat minimal meraih keberhasilan, namun kecerdasan emosilah yang sesungguhnya (hampir seluruhnya terbukti) mengantarkan seseorang menuju puncak prestasi. Terbukti banyak orang-orang yang memiliki kecerdasan intelektual tinggi, terpuruk di tengah persaingan. Sebaliknya banyak orang yang kecerdasan intelektualnya biasa-biasa saja, justru sukses menjadi bintang-bintang kinerja, pegusaha-pengusaha sukses, dan pemimpin-pemimpin di berbagai kelompok. Disinilah kecerdasan emosi atau emotional quotient (EQ) membuktikan eksistensinya (Misbach, 2008).

2.2 Perbandingan Sifat-Sifat Dominan dari Otak Kanan dan Otak Kiri
Berikut ini perbedaan orang dengan sifat-sifat yang dominan otak kirinya atau otak kanannya menurut Juli (2009):
Domina Otak Kiri
Dominan Otak Kanan
Menggunakan logika
Menggunakan perasaan
Berorientasi detail
Berorientasi secara keseluruhan
Melihat fakta
Melihat imajinasi
Kata-kata dan bahasa
Simbol dan gambar
Hari ini dan masa lalu
Hari ini dan masa depan
Matematika dan ilmu pengetahuan
Filosofi dan religi
Mengetahui
Memahami
Mengetahui
Mempercayai
Mengakui
Mengapresiasi
Mempersepsi urutan atau pola
Mempersepsi secara ruang atau spasial
Mengetahui nama objek
Mengetahui kegunaan objek
Berdasar pada realita
Berdasar pada fantasi
Menyusun strategi
Berdasar pada apa yang terjadi
Praktis
Terburu-buru atau tidak sabar
Bermain aman
Mengambil resiko










2.3 Ciri-Ciri Umum Orang yang Dominan Otak Kanan
Menurut Johny (2012), orang yang cenderung dominan otak kanannya, secara umum memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  • Terlambat bicara dibandingkan anak seusianya (pada anak-anak)
  • Sulit Membaca terutama membaca bersuara
  • Lebih suka ujian Lisan dari pada ujian tertulis
  • Tidak bisa diberi tugas yang dibatasi oleh waktu (cepat panik dan tidak selesai).
  • Kurang suka mengerjakan tugas-tugas yang diperintah melainkan memilih sendiri apa yang ingin dikerjakannya.
  • Sulit mengeja suku kata
  • Sulit mengerjakan soal-soal matematika logika/rumus-rumus terkadang lebih mudah soal cerita atau perlu dengan asosiasi atau contoh-contoh nyata.
  • Sering memandang ke atas dan terlihat seperti melamun (Terbengong/day dreaming).
  • Pada saat berpikir bola matanya bergerak-gerak
  • Kurang suka mencatat (karena proses mencatat menghambat proses visualisasi)
  • Sering membaca terbalik-balik
  • Sulit membedakan huruf d dan b.
  • Cenderung lebih suka membuat gambar-gambar.
  • Sering membaca melompat dan beberapa kata tertinggal atau terlompati.
  • Bisa membaca dari belakang atau dengan urutan terbalik
  • Jika berbicara tidak runtut dan sistematis.
  • Sulit mengungkapkan keinginannya dalam bentuk kata/kalimat.
  • Cenderung sensitif dan sangat emosional.
  • Sering bicara tidak nyambung dengan pertanyaan.
  • Cepat hafal tempat/lokasi dan rute perjalanan.
  • Kadang suka berkhayal dan menceritakan fantasinya
  • Konsentrasi rendah pada pekerjaan yang kurang disukainya.
  • Konsentrasi tinggi dan lama pada hal-hal yang menarik minatnya.
  • Lebih suka benda/buku yang berwarna-warni
2.4 Cara Kerja Otak Kanan
Johny (2012) menjelaskan bagaimana cara kerja dari otak kanan berdasarkan sifat-sifat yang dimilikinya, yaitu sebagai berikut:
  1. Kreatif - Ingin mengetahui hal-hal baru dan menemukan cara-cara baru yang tidak konvensional, melihat alternatif solusi dari berbagai permasalahan.
  2. Spasial Tiga Dimensi, mampu melihat dan membayangkan sesuatu secara tiga dimensi - Bisa melihat dari kanan ke kiri, atas ke bawah dan sebaliknya. serta membolak balik huruf, angka dan gambar.
  3. Memori Fotografi - mampu merekam informasi dalam bentuk gambar-gambar baik dalam bentuk diam atau seperti film yang bergerak. Memiliki papan layar di otaknya.
  4. Art - melihat sebuah pekerjaan sebagai proses seni yang mengandalkan rasa dan estetika yang sering kali tidak bisa dibatasi oleh waktu dan bekerja berdasarkan inspirasi dan mood.
  5. Deduktif - terlebih dahulu harus melihat gambaran besarnya atau hasil akhirnya baru bergerak menyusun langkah demi langkah dan tahapan prosesnya.
  6. Random - Menyusun dan mengolah informasi secara acak, sehingga penyampaian informasinyapun cenderung tidak sistematis.
  7. Visual - Bekerja dalam bentuk gambar; sering kali sulit menuangkan ide gambarnya tersebut kedalam kalimat atau kata-kata yang dipahami.
  8. Global - Lebih menyukai gambaran umum dan kurang menyukai hal-hal detail.
  9. Mind Mapping - Lebih suka dan gampang menulis dalam bentuk pola gambar seperti peta.
  10. Model Estetika - Menilai sesuatu berdasarkan cita rasa dan estetik seni bukan fungsi dan kegunaan.
  11. Moody - Kemampuan berpikir dan bekerja yang sangat dipengaruhi oleh Emosional dan perasaan.
  12. Spontan - Melakukan hal atau sesuatu secara spontan berdasarkan dorongan emosional sesaat. Sering melakukan tindakan dan mengambil keputusan diluar rencana
  13. Picky Job - Hanya mau mengerjakan hal-hal yang menarik perhatiannya. Tidak mudah di suruh/diperintah.
  14. Un limited time - Jika sudah asyik terhadap satu bidang lupa waktu.
  15. Konklusif - Menarik kesimpulan umum dari kepingan-kepingan informasi.
  16. Eksekusi 2 langkah - Merekam informasi baru memaknainya.
  17. Inspirational - bekerja berdasarkan datangnya inspirasi bersifat dadakan dan tidak terencana.
2.5 Perbedaan Kombinasi Kontinum Otak dan Indera dominan
Kombinasi kontinum antara otak kanan dan otak kiri dengan indera yang dominan akan berbeda-beda. Johny (2012) membagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan bagian otak dan indera yang dominan digunakan, yaitu sebagai berikut:
  • Otak Kiri dengan sensori Visual - Cenderung diam, tegas, berpikir runtut dan logika bagus.
  • Otak Kiri Auditori - Cenderung bicara, suka berdebat, logika bagus, cepat menghafal.
  • Otak Kiri Kinestetik - Cenderung diam, lincah bergerak, berpikir runtut, logika bagus.
  • Otak Kanan Visual - Suka menghayal, kuat mengingat, cenderung diam, sulit mengeja, suka menggambar, kurang suka mencatat.
  • Otak Kanan Auditori - Suka bicara, bicara acak, bicara khayalan, suka berhandai-handai, sulit mengeja tapi suka bicara.
  • Otak Kanan Kinestetik - Cenderung diam, terus bergerak, bergerak tak beraturan, sering melakukan hal-hal yang penuh resiko, pandai membuat sesuatu karya tangannya.

2.6 Tips Mengoptimalkan Kerja Otak Kanan
Ada beberapa cara untuk mengoptimalkan kerja otak kanan dengan melakukan latihan-latihan ringan yang berkaitan dengan otak kanan, agar dapat menyeimbangkan kerja kedua belah otak. Terdapat dua macam tips, yaitu tips umum dan tips khusus.
2.6.1 Tips Umum Mengoptimalkan Kerja Otak Kanan
Di bawah ini, terdapat beberapa tips umum yang dapat dilakukan setiap hari untuk mengoptimalkan kerja otak kanan menurut Santosa2 (2008).
ü  Jangan serius terus-menerus, cobalah untuk bergurau, bermain dan bercerita sebentar.
ü  Jangan bekerja terus-menerus, cobalah sesekali menikmati puisi.
ü  Jangan menulis terus-menerus, cobalah menggambar sesekali.
ü  Jangan berbusana dengan kombinasi warna itu-itu saja, cobalah berbusana dengan kombinasi warna lain.
ü  Janganlah membeiarkan interior-interior rumah begitu-begitu saja, cobalah untul menata ulang interior rumah.
ü  Janganlah menempuh jalan yang sama seriap hari, cobalah menempuh jalan yang berbeda.
ü  Janganlah mencoba memecahkan masalah lama, cobalah mencari tantangan baru.
ü  Janganlah duduk terus di belakang meja, cobalah keluar ruangan sebentar
ü  Janganlah bekerja terus sepanjang hari, cobalah melamun sebentar.
ü  Janganlah bekerja terus sepanjang hari, cobalah sisihkan waktu untuk belajar.
ü  Janganlah bekerja terus selama seinggu, cobalah sisihkan waktu untuk berolahraga.
ü  Janganlah bekerja terus sepanjang tahun, cobalah sisihkan waktu untuk berlibur.
ü  Janganlah beraktifitas begitu saja, cobalah beraktifitas sambil mendengarkan lagu.
ü  Janganlah memutuskan berdasarkan logika semata, cobalah pertimbangkan intuisi.
ü  Janganlah memutuskan berdasarkan prinsip semata, cobalah pertimbangkan sikon.
ü  Jangan terpaku menuntaskan tugas satu peratu, cobalah sesekali menuntaskan tugas sekaligus.
ü  Jangan berpikir sepotong-potong, cobalah berpikir secara keseluruhan.
ü  Janganlah hanya memperhatikan alur cerita sinetron, cobalah memperhatikan pesan tersiratnya.
ü  Janganlah terus-terusan mngoleksi buku baru, cobalah mencari teman baru.
ü  Janganlah hanya memupuk keuntungan, cobalah memupuk hubungan.
2.6.2 Tips Khusus Mengoptimalkan Kerja Otak Kanan
Di bawah ini, terdapat beberapa tips khusus yang dapat dilakukan setiap hari untuk mengoptimalkan kerja otak kanan menurut Santosa2 (2008).
ü  Eight Game. Pura-puralah menulis angaka delapan tidur di udara dengan tangan kiri dan tangan kanan secara bersamaan. Permainan sederhana ini untuk menyeimbangkan syaraf motorik kiri dan syaraf motorik kanan. Cobalah dan teruskanlah permainan ini setelah sarapan, selama dua menit setiap hari.
ü  Thumb game. Acungkanlah jempol tanagn kiri dan kelingking tangan kanan, sambil mendorong kedua belah kanan ke arah kanan. Sebaliknya, acungkanlah jempol tangan kanan dan kelingking tangan kiri, sambil mendorong kedua belah tangan ke arah kiri. Permainan kecil ini bertujuan menyeimbangkan syaraf motorik kiri dan syaraf motorik kanan. Cobalah dan teruskanlah permainan ini bersama teman-teman setelah makan siang, selama dua menit setiap hari.
ü  Pattern Game. Gambarlah pola-pola tertentu di atas  kertas kosong, dengan tangan kiri dan tangan kanan secara bersama-sama, ke arah dalam, luar, atas dan bawah. Selain bertujuan menyeimbangkan syaraf motorik kiri dan syaraf motorik kanan, permainan unik ini juga dapat menggali potensi visual. Cobalah permainan ini selama dua menit setiap hari, minimal 14 hari berturut-turut.
ü  Specifik – Crawl. Gerakan tangan kanan serentak dengan kaki kiri. Kemudian balaslah, gerakan tangan kiri serentak dengan kaki kanan. Idealnya, siku tangan menyentuh lutut. Selain bertujuan menyeimbangkan syaraf otak kiri dan syaraf otak kanan, gerakan ini juga membuat pikiran terbuka terhadap hal-hal yang baru. Cobalah gerakan ini selama 10 menit setiap hari, minimal 14 hari berturut-turut.
ü  Specifik – Relaxing. Tip ini khusus untuk anak-anak. Pertahankan posisi relaksasi setengah tengkurap. Biasakan pula posisi ini ketika anak tidur. Semakin dini, semakin baik. Biasakan juga posisi ini, ketika anak sakit, sambil dipeluk orang tua. Dengan demikian, otak anak berada dalam frekuensi alpha dan anak akan merasa damai karenanya.
ü  Rotate – Reading. Baliklah sebuah tulisan (atas ke bawah), lalu bacalah tulisan tersebut dari kanan ke kiri. Cobalah dan teruskanlah kebiasaan baru ini
ü  Left–Handed Writing. Tulislah nama penggilan anda dengan tangan kiri di atas kertas kosong. Cobalah kebiasaan baru ini minimal 10 kali sehari, minimal 14 hari berturut-turut. Niscaya anda akan menemukan keajaiban, dimana pada hari ke-tiga anda dapat menulisnya dengan sangat mudah.
ü  Left-Handede Signing. Buatlah tanda tangan dengan tangan kiri di atas kertas kosong. Cobalah kebiasaan baru ini minimal 10 kali sehari, minimal selama 14 hari berturut-turut. Niscaya anda akan menemukan keajaiban, dimana 2 dari 10 tanda tangan tersebut menyerupai bentuk aslinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar